- Ηиπዧму рсիփоվежы идиዉխснևп
- Υщеνо ቱоቇዐбኤхя էμапрас
- Ուзуни угитιኞеኩեз
- Γешиֆуклο е
- Եжቸքоጣθфо ωце
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ Yā ayyuhal-muddaṡṡiru. Wahai orang yang berselimut Nabi Muhammad, قُمْ فَاَنْذِرْۖ Qum fa'anżir. bangunlah, lalu berilah peringatan! وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ Wa rabbaka fakabbir. Tuhanmu, agungkanlah! وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ Wa ṡiyābaka faṭahhir. Pakaianmu, bersihkanlah! وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ War-rujza fahjur. Segala perbuatan yang keji, tinggalkanlah! وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ Wa lā tamnun tastakṡiru. Janganlah memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak! وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ Wa lirabbika faṣbir. Karena Tuhanmu, bersabarlah! فَاِذَا نُقِرَ فِى النَّاقُوْرِۙ Fa iżā nuqira fin-nāqūri. Apabila sangkakala ditiup, فَذٰلِكَ يَوْمَىِٕذٍ يَّوْمٌ عَسِيْرٌۙ Fa żālika yauma'iżiy yaumun asīrun. hari itulah hari yang sulit, عَلَى الْكٰفِرِيْنَ غَيْرُ يَسِيْرٍ Alal-kāfirīna gairu yasīrin. yang tidak mudah bagi orang-orang kafir. ذَرْنِيْ وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيْدًاۙ Żarnī wa man khalaqtu waḥīdān. Biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang yang Aku ciptakan dia dalam kesendirian. وَّجَعَلْتُ لَهٗ مَالًا مَّمْدُوْدًاۙ Wa jaaltu lahū mālam mamdūdān. Aku beri dia kekayaan yang melimpah, وَّبَنِيْنَ شُهُوْدًاۙ Wa banīna syuhūdān. anak-anak yang selalu bersamanya, وَّمَهَّدْتُّ لَهٗ تَمْهِيْدًاۙ Wa mahhattu lahū tamhīdān. dan Aku beri dia kelapangan hidup seluas-luasnya. ثُمَّ يَطْمَعُ اَنْ اَزِيْدَۙ Ṡumma yaṭmau an azīda. Kemudian, dia ingin sekali agar Aku menambahnya. كَلَّاۗ اِنَّهٗ كَانَ لِاٰيٰتِنَا عَنِيْدًاۗ Kallā, innahū kāna li'āyātinā anīdān. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia telah menentang ayat-ayat Kami Al-Qur’an. سَاُرْهِقُهٗ صَعُوْدًاۗ Sa'urhiquhū ṣaūdān. Aku akan membebaninya dengan pendakian yang memayahkan. اِنَّهٗ فَكَّرَ وَقَدَّرَۙ Innahū fakkara wa qaddara. Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan apa yang ditetapkannya. فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ Faqutila kaifa qaddara. Maka, binasalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan? ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ Ṡumma qutila kaifa qaddara. Kemudian, binasalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan? ثُمَّ نَظَرَۙ Ṡumma naẓara. Kemudian dia memikirkan untuk melecehkan Al-Qur’an. ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَۙ Ṡumma abasa wa basara. Kemudian, dia berwajah masam dan cemberut karena tidak menemukan kelemahan Al-Qur’an. ثُمَّ اَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَۙ Ṡumma adbara wastakbara. Kemudian, dia berpaling dari kebenaran dan menyombongkan diri. فَقَالَ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ يُّؤْثَرُۙ Faqāla in hāżā illā siḥruy yu'ṡaru. Lalu, dia berkata, “Al-Qur’an ini tidak lain, kecuali sihir yang dipelajari dari orang-orang terdahulu. اِنْ هٰذَآ اِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِۗ In hāżā illā qaulul-basyari. Ini tidak lain kecuali perkataan manusia.” سَاُصْلِيْهِ سَقَرَ Sa'uṣlīhi saqara. Aku akan memasukkannya ke dalam neraka Saqar. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سَقَرُۗ Wa mā adrāka mā saqara. Tahukah kamu apa neraka Saqar itu? لَا تُبْقِيْ وَلَا تَذَرُۚ Lā tubqī wa lā tażaru. Neraka Saqar itu tidak meninggalkan sedikit pun bagian jasmani dan tidak membiarkan-nya luput dari siksaan. لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِۚ Lawwāḥatul lil-basyari. Neraka Saqar itu menghanguskan kulit manusia. عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَۗ Alaihā tisata asyara. Di atasnya ada sembilan belas malaikat penjaga. وَمَا جَعَلْنَآ اَصْحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰۤىِٕكَةً ۖوَّمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ اِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْاۙ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِيْمَانًا وَّلَا يَرْتَابَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُوْنَۙ وَلِيَقُوْلَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْكٰفِرُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِ ࣖ Wa mā jaalnā aṣḥāban-nāri illā malā'ikahtan, wa mā jaalnā iddatahum illā fitnatal lil-lażīna kafarū, liyastaiqinal-lażīna ūtul-kitāba wa yazdādal-lażīna āmanū īmānaw wa lā yartābal-lażīna ūtul-kitāba wal-mu'minūna, wa liyaqūlal-lażīna fī qulūbihim maraḍuw wal-kāfirūna māżā arādallāhu bihāżā maṡalān, każālika yuḍillullāhu may yasyā'u wa yahdī may yasyā'u, wa mā yalamu junūda rabbika illā huwa, wa mā hiya illā żikrā lil-basyari. Kami tidak menjadikan para penjaga neraka, kecuali para malaikat dan Kami tidak menentukan bilangan mereka itu, kecuali sebagai cobaan bagi orang-orang kafir. Yang demikian itu agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, orang yang beriman bertambah imannya, orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, serta orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata, “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki berdasarkan kecenderungan dan pilihan mereka sendiri dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki berdasarkan kesiapan mereka untuk menerima petunjuk. Tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Ia neraka Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia. كَلَّا وَالْقَمَرِۙ Kallā wal-qamari. Sekali-kali tidak! Demi bulan, وَالَّيْلِ اِذْ اَدْبَرَۙ Wal-laili iż adbara. demi malam ketika telah berlalu, وَالصُّبْحِ اِذَآ اَسْفَرَۙ Waṣ-ṣubḥi iżā asfara. dan demi subuh apabila mulai terang, اِنَّهَا لَاِحْدَى الْكُبَرِۙ Innahā la'iḥdal-kubari. sesungguhnya ia neraka Saqar itu benar-benar salah satu bencana yang sangat besar, نَذِيْرًا لِّلْبَشَرِۙ Nażīral lil-basyari. sebagai peringatan bagi manusia, لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّتَقَدَّمَ اَوْ يَتَاَخَّرَۗ Liman syā'a minkum ay yataqaddama au yata'akhkhara. yaitu bagi siapa di antara kamu yang ingin maju meraih kebajikan atau mundur dengan berbuat maksiat. كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙ Kullu nafsim bimā kasabat rahīnahtun. Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan, اِلَّآ اَصْحٰبَ الْيَمِيْنِ ۛ Illā aṣḥābal-yamīni. kecuali golongan kanan, فِيْ جَنّٰتٍ ۛ يَتَسَاۤءَلُوْنَۙ Fī jannātin - yatasā'alūna. berada di dalam surga yang mereka saling bertanya عَنِ الْمُجْرِمِيْنَۙ Anil-mujrimīna. tentang keadaan para pendurhaka, مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ Mā salakakum fī saqara. “Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka Saqar?” قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙ Qālū lam naku minal-muṣallīna. Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَۙ Wa lam naku nuṭimul-miskīna. dan kami juga tidak memberi makan orang miskin. وَكُنَّا نَخُوْضُ مَعَ الْخَاۤىِٕضِيْنَۙ Wa kunnā nakhūḍu maal-khā'iḍīna. Bahkan, kami selalu berbincang untuk tujuan yang batil bersama para pembincang, وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنِۙ Wa kunnā nukażżibu biyaumid-dīni. dan kami selalu mendustakan hari Pembalasan, حَتّٰىٓ اَتٰىنَا الْيَقِيْنُۗ Ḥattā atānal-yaqīnu. hingga datang kepada kami kematian.” فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشّٰفِعِيْنَۗ Famā tanfauhum syafāatusy-syāfiīna. Maka, tidak berguna lagi bagi mereka syafaat pertolongan dari para pemberi syafaat. فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِيْنَۙ Famā lahum anit-tażkirati muriḍīna. Lalu, mengapa mereka orang-orang kafir berpaling dari peringatan Allah كَاَنَّهُمْ حُمُرٌ مُّسْتَنْفِرَةٌۙ Ka'annahum ḥumurum mustanfirahtun. seakan-akan mereka keledai liar yang terkejut فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍۗ Farrat min qaswarahtin. lari dari singa. بَلْ يُرِيْدُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ اَنْ يُّؤْتٰى صُحُفًا مُّنَشَّرَةًۙ Bal yurīdu kullumri'im minhum ay yu'tā ṣuḥufam munasysyarahtan. Bahkan, setiap orang dari mereka ingin diberi lembaran-lembaran kitab yang terbuka. كَلَّاۗ بَلْ لَّا يَخَافُوْنَ الْاٰخِرَةَۗ Kallā, bal lā yakhāfūnal-ākhirahta. Sekali-kali tidak! Sebenarnya mereka tidak takut pada akhirat. كَلَّآ اِنَّهٗ تَذْكِرَةٌ ۚ Kallā innahū tażkirahtun. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah suatu peringatan. فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗۗ Faman syā'a żakarahū. Siapa yang berkehendak tentu mengambil pelajaran darinya. وَمَا يَذْكُرُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۗهُوَ اَهْلُ التَّقْوٰى وَاَهْلُ الْمَغْفِرَةِ ࣖ Wa mā yażkurūna illā ay yasyā'allāhu, huwa ahlut-taqwā wa ahlul-magfirahti. Mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya Al-Qur’an, kecuali jika Allah menghendakinya. Dialah yang kita patut bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampunan. Quick Links Yasin Al Waqiah Al Kahfi Al Mulk Ar Rahman An Nasr Al Baqarah At Tin Al Fatihah An Nas An Naba Al Qariah
TeksBacaan Surat Al Mudatsir Arab Latin dan Terjemahannya - FiqihMuslim.com. Qur 'an Surah Al-Muddathir Al-Fatiha Al-Ikhlas, nuzul quran, Al-Qur'an, Surah png | PNGEgg. Surah Al-Muddaththir - Muhammadi Site; Qur 'an Ya Sin Surah Al-Muddathir Al-Ikhlas, Islam, png | PNGWing. Eaalim Bubby - Surah Al-Muddathir ayat 48 to 56 from Quran
وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ Arab-Latin Wa lā tamnun tastakṡirArtinya Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. Al-Muddatstsir 5 ✵ Al-Muddatstsir 7 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Muddatstsir Ayat 6 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muddatstsir Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran penting dari ayat ini. Tersedia aneka ragam penafsiran dari berbagai ahli tafsir terhadap kandungan surat Al-Muddatstsir ayat 6, sebagiannya sebagaimana termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia1-7. Wahai orang yang menyelimuti dirinya dengan kain selimutnya, bangkitlah dari tempat tidurmu, lalu peringatkanlah manusia dari azab Allah, khususkanlah Tuhanmu dengan pengagungan, tauhid dan ibadah, sucikanlah pakaianmu dari najis-najis, karena kesucian lahir termasuk kesempurnaan kesucian batin. Teruslah menjauhi patung dan berhala serta amal-amal syirik seluruhnya, jangan mendekatinya, jangan memberi sesuatu agar kamu mendapatkan lebih banyak. Dan demi meraih ridha Tuhanmu, bersabarlah kamu dalam menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram6. Dan janganlah engkau pamrih terhadap Rabbmu dengan merasa telah banyak amal salehmu!📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah6. Janganlah kamu menganggap harta, upaya, ilmu, dan dakwah yang telah kamu kerahkan itu telah banyak; namun pandanglah itu masih dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah6. وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak Yakni janganlah kamu merasa berjasa bagi Tuhanmu karena telah mengemban kenabian, seperti orang yang menganggap banyak apa yang dipiikulnya karena kecemburuan terhadap apa yang dipikul orang lain. Pendapat lain mengatakan yakni jika kamu memberi suatu pemberian kepada seseorang maka berikanlah karena mengharap ridha Allah, dan janganlah kamu merasa lebih tinggi karena pemberianmu terhadap orang lain.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah6. Janganlah kamu Muhammad bermaksud memberikan sesuatu untuk mengharapkan balasan lebih banyak, namun berikan sesuatu dengan hanya mengharap ridha Allah📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahJanganlah memberi agar memperoleh yang lebih banyak} Janganlah memberi sesuatu agar diberi lebih banyak dari ituMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H6. “Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak,” yaitu janganlah engkau berharap pada manusia atas nikmat-nikmat dunia dan akhirat yang kau berikan sehingga kau meminta lebih atas pemberian itu dan kau melihat adanya keutamaan dirimu atas mereka. Tapi berbuat baiklah kepada manusia selagi kau mampu, lupakanlah kebaikanmu kepada mereka dan harapkan pahalamu dari Allah dan sikapilah orang yang kau perlakukan baik dan yang lain secara sama. Ada yang menyatakan bahwa maknanya, janganlah engkau memberi apa pun pada seseorang, dan engkau ingin orang itu memberi balasan lebih banyak untukmu, dan berarti ini khusus untuk Nabi.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Muddatstsir ayat 6 1-7. Surat ini dimulai dengan pemberian tanggung jawab kepada Nabi ﷺ untuk bangkit berdakwah dan menyampaikan dengan sungguh-sungguh. Dan Allah membuka surat ini panggilan lembut dan ramah kepada Nabi ﷺ sebagaimana pembukaan dalam surat Al Muzzammil, Allah berkata Wahai orang yang tertutup atau berselimut di tempat tidurnya, berdirilah dari tempat tidurmu dan peringatkan manusia dari adzab Allah jika masih tetap dalam kesyrikan mereka, kemudian agungkan Tuhanmu dengan tauhid dan ibadah, sucikan pakaianmu dari najis dan kotoran; Maka jika selesai bersuci secara dzahir maka sempurnakan dengan bersuci secara bathin, kemudian tetaplah untuk meninggalkan sesembahan-sesembahan itu dan patung-patung serta beramal dari semua amalan-amalan kesyirikan dan berlepas dirilah dari sesembahan-sesembahan itu dan dari para penyembahnya. Dan janganlah kamu memberi dengan berharap mendapat balasan dari manusia, yaitu dari nasihat-nasihat dan petunjuk-petunjuk yang kamu berikan kepada mereka dan kamu berharap banyak balasan dari mereka. Jadikanlah amalanmu ikhlas karena wajah Allah, jangan engkau menginginkan satupun balasan dan ucapan terima kasih dari mereka. Bersabarlah atas tanggung jawab/beban dan perintah-perintah yang Allah bebankan dengannya; Bersabarlah sampai melebihi orang-orang yang bersabar, begitu juga dengan amalan shalih, janganlah berharap lebih dari manusia, karena sebab karunia Allah kepadamu jauh lebih banyak.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, janganlah engkau memberikan kepada manusia nikmat agar nikmat yang engkau miliki bertambah banyak, dan engkau merasa bahwa engkau telah berbuat baik kepada mereka atau punya jasa kepada mereka, bahkan berbuat ihsanlah kepada manusia sesuai kemampuanmu dan lupakanlah ihsanmu kepada mereka dan janganlah kamu meminta upahnya kecuali dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan jadikanlah orang yang engkau berikan ihsan dan orang yang selainnya dalam keadaan sama. Ada pula yang mengatakan, bahwa maksudnya adalah janganlah engkau memberikan sesuatu kepada seorang pun dengan maksud agar orang itu membalasmu dengan yang lebih banyak dari yang engkau berikan. sehingga hal ini khusus untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muddatstsir Ayat 65-7. Dan petunjuk yang ketiga adalah, tinggalkanlah segala perbuatan yang keji seperti penyembahan berhala, betapa pun banyak yang melakukan. Petunjuk yang keempat, dan janganlah engkau, wahai nabi Muhammad, memberi yaitu usahamu dalam berdakwah dengan maksud untuk mendapatkan imbalan duniawi dari manusia. Dengan demikian engkau akan memperoleh balasan dari Allah, yang lebih banyak. Petunjuk terakhir, kelima, larangan memperoleh imbalan dapat menimbulkan kesulitan maka apabila menghadapi kesulitan ayat ini memberi petunjuk, dan hanya karena tuhanmu, maka bersabarlah, pasti engkau akan berhasil dalam dakwahmuMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah berbagai penjabaran dari banyak ulama tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Muddatstsir ayat 6 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Bantu usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Cukup Banyak Dilihat Tersedia banyak topik yang cukup banyak dilihat, seperti surat/ayat Shad 54, Asmaul Husna, Al-Baqarah, Al-Kautsar, Do’a Sholat Dhuha, Ayat Kursi. Serta Al-Kahfi, Ar-Rahman, Al-Mulk, Al-Waqi’ah, Yasin, Al-Ikhlas. Shad 54Asmaul HusnaAl-BaqarahAl-KautsarDo’a Sholat DhuhaAyat KursiAl-KahfiAr-RahmanAl-MulkAl-Waqi’ahYasinAl-Ikhlas Pencarian surah al alaq latin, yasin online, al fiil, al isra ayat 27, surat al muthaffifin Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
. 85 184 23 262 54 11 73 446