Senyawa karbon adalah jenis senyawa yang tersusun atas unsur-unsur seperti atom karbon C, hidrogen H, oksigen O, nitrogen N, sulfur S, dan unsur organik lainnya. Senyawa karbon dibagi menjadi 2 jenis, yaitu senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik. Untuk memahami lebih lanjut tentang senyawa karbon, kali ini kita akan membahas lengkap tentang sub-sub tentang senyawa karbon meliputi pengertian senyawa karbon, golongan senyawa karbon, isomer, reaksi dan contoh soal senyawa karbon dengan penjelasan terlengkap. Senyawa karbon adalah salah satu senyawa yang komponen utamanya tersusun atas unsur-unsur seperti atom karbon C, hidrogen H, oksigen O, nitrogen N, sulfur S, dan unsur organik lainnya. Senyawa karbon dibagi menjadi 2 jenis, yaitu senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik. Senyawa organik adalah senyawa karbon yang dibuat oleh tubuh makhluk hidup. Contohnya seperti glukosa zat gula yang ada dalam tubuh. Sedangkan senyawa anorganik adalah senyawa karbon yang berasal dari luar tubuh makhluk hidup. Senyawa anorganik pertama kali ditemukan oleh Friedrich Woehler ketika mensintesis urea. Penggolongan Senyawa Karbon Atom karbon memiliki kemampuan untuk membentuk rantai karbon dan mengikat gugus fungsi yang beragam. Gugus fungsi adalah atom-atom yang membentuk sifat kimia suatu senyawa atom yang merupakan bagian dari suatu senyawa yang berperan dalam menentukan sifat senyawa tersebut dan bereaksi dengan senyawa lainnya. Berdasarkan gugus fungsinya, senyawa karbon dibagi menjadi beberapa golongan yaitu alkohol, eter, aldehid, keton, asam karbosilat. ester dan alkil halida halo alkana. Baca Juga Fermentasi dan Penjelasannya 1. Alkil Halida Haloalkana Alkil halida adalah senyawa turunan alkana yang terbentuk dari reaksi substitusi atom hidrogen oleh unsur golongan halogen golongan VIIA. Alkil halida memiliki rumus umum R-X, dengan X adalah halogen F,CI, Br, I. Tata nama alkil halida Menurut IUPAC, alkil halida memiliki tata nama sebagai berikut Rantai terpanjang dengan gugus -X dipilih sebagai rantai utama dengan nomor gugus -X dibuat serendah mungkin. Jika terdapat lebih dari 1 jenis atom halogen, maka urutan penomoran berdasarkan tingkat kereaktifan halogen, sedangkan penamaannya berdasarkan urutan abjad. Jika jumlah atom sejenis berjumlah lebih dari satu, maka digunakan awalan di-, tri- dan seterusnya. 2. Alkohol Alkanol Alkohol adalah senyawa karbon dengan gugus fungsi -OH gugus hidroksi. Alkohol memiliki sifat mudah larut dan memiliki titik didih yang relatif tinggi akibat adanya ikatan hidrogen. Alkohol memiliki rumus umum R- OH. Berdasarkan letak gugus hidroksinya, alkohol dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu alkohol primer, sekunder, dan tersier. Tata nama senyawa alkohol Menurut IUPAC, alkohol memiliki tata nama sebagai berikut Rantai panjang yang menjadi nama alkohol harus mengikat gugus fungsi -OH. Penomoran atom karbon dimulai dari yang paling dekat dengan atom karbon pengikat gugus fungsi -OH. Jika ada lebih dari satu gugus hidroksil, maka digunakan penandaan di, tri dan seterusnya sebelum akhiran -ol. Contoh reaksi pada alkohol Jenis reaksi Substitusi alkohol Penjelasan Alkohol dapat bereaksi dengan logam reaktif seperti Na Alkohol dapat bereaksi dengan PCI5, menghasilkan HCI Jenis Reaksi Oksidasi alkohol Penjelasan Alkohol primer dapat dioksidasi dan menghasilkan aldehid, oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karbosilat. Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton. Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi. 3. Eter Alkoksi alkana Eter adalah senyawa karbon yang memiliki rumus molekul R-O-Râ, dengan R dan Râ adalah gugus alkil alkil sejenis/tidak. Atom oksigen dengan rumus molekul berperan sebagai gugus fungsi. Eter memiliki sifat sulit larut dalam air karena memiliki sifat nonpolar. Eter mudah terbakar dan memiliki titik didih yang relatif rendah. Tata nama senyawa eter Menurut IUPAC, tata nama senyawa eter adalah sebagai berikut Rantai karbon terpendek yang mengikat gugus fungsi _O_ ditetapkan sebagai gugus fungsi alkoksinya. Rantai panjang panjang diberi nama sesuai dengan senyawa alkananya. Pada nama trivial, pemberian nama eter dilakukan dengan menyebutkan nama kedua gugu alkil yang mengapit gugus O- lalu diberi akhiran eter. Contoh Reaksi pada eter Jenis reaksi Subsitusi eter Penjelasan Eter tidak dapat bereaksi dengan logam reaktif seperti Na. eter bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkohol dan alkil halida. Eter bereaksi dengan PCI5, namun menghasilkan HCI. Baca Juga Kimia Organik dan Penjelasannya 4. Aldehid Alkana Aldehid adalah senyawa karbon yang memiliki rumus molekul R-CHO yang mengandung gugus karbonil. Gugus karbonil merupakan gugus fungsi yang terdiri dari atom karbon dan atom oksigen yang berikatan rangkap. Aldehid dapat larut dalam air, karena memiliki sifat polar. Aldehid juga dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Dengan pereaksi Fehling, aldehid dapat menghasilkan endapan merah bata, sedangkan pada pereaksi Tollens, aldehid dapat menghasilkan cermin perak. Tata nama aldehid Menurut IUPAC, aldehid memiliki tata nama sebagai berikut Rantai terpanjang yang menjadi nama alkananya harus mengikat gugus -CHO. Penomoran atom karbon dimulai dari atom karbon pengikat gugus -CHO. 5. Keton Alkanon Keton adalah senyawa karbon yang memiliki rumus umum RâCOâRâ. Keton juga disebut dengan senyawa karbonil karena memiliki gugus fungsi C= O. Keton dapat terbuat dari oksidasi alkohol sekunder. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens sehingga dapat dibedakan dari aldehid. Tata nama senyawa keton Menurut IUPAC, keton memiliki tata nama sebagai berikut Rantai karbon terpanjang yang menjadi nama alkanon harus mencakup gugus fungsi -CO-. Atom C gugus karbonil harus memiliki nomor serendah mungin. Sedangkan untuk nama trivial keton, kedua gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil disebutkan terlebih dahulu menurut alfabet, lalu diikuti dengan kata keton. Baca Juga Hidrokarbon dan Penjelasannya 6. Asam Karboksilat Asam Alkanoat Asam Karboksilat adalah senyawa karbon yang memiliki rumus umum RïŒCOOH gugus karboksil. Gugus karboksil pada asam karboksilat merupakan gabungan dari gugus karbonil dan gugus hidroksil. Asam karboksilat dapat dibuat melalui oksidasi kuat alkohol primer. Asam karbosilat memiliki sifat mudah larut dalam air karena bersifat polar. Tata nama asam karboksilat Menurut IUPAC, asam karboksilat memiliki tata senyawa sebagai berikut Mengganti akhiran -ana dengan -anoat pada rantai terpanjang pengikat gugus karboksil Memberi awal asam pada nama alkanoatnya Reaksi pada asam karboksilat Jenis reaksi Substitusi asam karbosilat Penjelasan Asam alkanoat bereaksi dengan natrium bikarbonat NaHCO3 menghasilkan natrium karboksilat R-COO-Na dan asam karbonat. Asam karboksilat bereaksi dengan NH4OH menghasilkan ammonium karboksilat R-COO-NH4 7. Ester Alkil Alkanoat Ester adalah senyawa karbon yang memiliki rumus umum R-COO-Râ. Ester dibuat dengan mereaksi alkohol dengan asam karboksilat. Reaksi pembentukan ester merupakan reaksi esterifikasi yang mengikuti persamaan seperti berikut RïŒCOOH + RâïŒOH â RïŒCOOïŒRâ + H2O Tata nama senyawa ester Menurut IUPAC, penamaan ester dilakukan dengan menyebutkan gugus alkilnya terlebih dahulu, lalu diikuti dengan gugus alkanoat. Reaksi pada ester Jenis reaksi Hidrolisis ester Penjelasan Hidrolisis penguraian oleh air dari ester akan menghasilkan alkohol dan asam karboksilat pembentuknya. Jenis Reaksi Substitusi ester Penjelasan Reaksi ester dengan basa menghasilkan garam alkanoat dan alkohol. Salah satu reaksi substitusi ester paling penting seperti reaksi trigliserida basa yang menghaislkan sabun garam alkanoat dan gliserol. Reaksi tersebut merupakan reaksi penyabunan atau saponifikasi yang mengikuti persamaan berikut Baca Juga Larutan ELektrolit dan Non Elektrolit Serta Penjelasannya Isomer pada Senyawa Karbon Isomer adalah senyawa dengan rumus molekul atau atom penyusun sama, namun memiliki struktur yang berbeda. Kondisi isomer pada senyawa karbon adalah isomer ruang dan isomer struktur. Berikut penjelasannya Isomer Struktur Isomer struktur dapat berupa isomer angka, isomer posisi dan isomer gugus fungsi. Berikut penjelasannya. Isomer angka merupakan dua senyawa dengan rumus molekul yang sama namun memiliki rantai utama yang berbeda. Contohnya n-butana dengan 2-metil propana. Isomer posisi merupakan dua senyawa dengan rumus molekul dan rantai induk yang sama, namun posisi gugus fungsi yang berbeda. Contohnya 1-propanol dengan 2-propanol. Isomer fungsi merupakan isomer dengan rumus molekul yang sama, namun memiliki gugus fungsi yang berbeda. Contohnya propanal dengan propanon aldehid dan keton. Isomer Ruang Isomer ruang dapat berupa isomer geometri dan isomer optik. Berikut penjelasannya. Isomer geometri merupakan isomer yang terjadi pada senyawa yang memiliki bagian molekul tetap, seperti ikatan rangkap atau cincin. Isomer geometri dibagi menjadi dua bentuk, yaitu bentuk cis dan trans. Senyawa cis terbentuk akibat gugus sejenis berada disatu sisi, contoh senyawa cis yaitu dikloro etena. Sedangkan senyawa trans terbentuk akibat gugus sejenis ada di sisi yang berseberangan. Contoh senyawa trans yaitu dikloro etena. Isomer optik merupakan isomer yang terjadi pada senyawa yang memiliki atom karbon asimetris atau atom karbon kiral C kiral. C kiral merupakan atom karbon yang mengikat 4 gugus atau unsur yang berbeda. Senyawa pada isomer optik disebut dengan senyawa optis aktif. Ciri-ciri senyawa optik aktif yaitu dapat memutar bidang polarisasi. COntohnya asam amino alanin dengan rumus molekul CHNH2COOCH3. Reaksi Kimia Senyawa Karbon Berikut ini beberapa reaksi umum yang terjadi pada senyawa karbon, antara lain Baca Juga Sel Volta dan Penjelasannya Contoh Soal Senyawa Karbon 1. Tentukan jenis alkohol dari senyawa-senyawa dibawah ini Pembahasan a. Jenis alkohol pada a, merupakan alkohol primer karena gugus â OH terikat pada C primer b. Jenis alkohol pada b, merupakan alkohol sekunder karena gugus â OH terikat pada C sekunder c. Jenis alkohol pada c, merupakan alkohol sekunder karena gugus â OH terikat pada C sekunder d. Jenis alkohol pada d, merupakan alkohol tersier karena gugus â OH terikat pada C tersier 2. Tulislah nama senyawa alkohol berdasarkan soal dibawah ini Pembahasan Berikut ini, rantai induk dan penomoran karbon berdasarkan soal diatas Nama senyawa 2 â metil â 2 â butanol Nama senyawa 2,3 â dimetil â 1 â pentanol Nama senyawa 2,3 â dimetil â 2 â pentanol Baca Juga Korosi dan Penjelasannya Demikian artikel mengenai Senyawa Karbon dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Karbon Karbon ( bahasa Latin: Carbonium ), atau zat arang merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor atom 6 pada tabel periodik. Sebagai unsur golongan 14 pada tabel periodik, karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen.
Daftar isiPengertian Siklus KarbonSumber Penghasil Siklus KarbonProses Siklus KarbonPermasalahan Siklus KarbonDampak yang Mempengaruhi Siklus KarbonDampak ManusiaDampak AlamDampak Tidak LangsungUpaya Menjaga Siklus KarbonAlam semesta ini tersusun dari beberapa unsur kimia yang saling berkaitan. Salah satu unsur kimia tersebut yaitu karbon. Karbon ini memiliki peranan yang penting bagi kehidupan di bumi ini. Karbon juga terdapat pada semua jenis makhluk hidup yang ada di bumi materi kali ini kita akan membahas mengenai siklus karbon mulai dari pengertian hingga upaya kita sebagai manusia untuk tetap menjaga siklus merupakan salah satu unsur kimia yang sangat penting bagi seluruh kegiatan makhluk hidup yang berada di bumi. Selain kegiatan yang dilakukan makhluk hidup menghasilkan karbon, di dalam diri manusia sendiri juga memiliki unsur karbon di karbon yaitu aliran karbon yang melewati semua bagian yang berada dalam sistem bumi, baik itu berupa hewan, tumbuhan dan juga manusia. Proses dari siklus karbon terjadi secara karbon juga dapat dikatakan suatu siklus penyimpanan dan perpindahan unsur karbon yang terjadi diantara atmosfer udara, tanah, air serta makhluk Penghasil Siklus KarbonKarbon disini dapat terbentuk dikarenakan 2 hal berikut ini, yaituSumber Karbon dari AlamAktivitas dari alam juga bisa menghasilkan karbon, diantaranya erupsi pada gunung berapi dan juga kebakaran Karbon dari OrganismeKarbon dihasilkan dari proses respirasi dari makhluk hidup dan dekomposisi organisme yang telah mati. Proses respirasi yang dilakukan nantinya akan menghasilkan karbondioksida. Asap dari kendaraan bermotor juga mengandung karbon. Karbondioksida ini dimanfaatkan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Sehingga tumbuhan akan menghasilkan amilum dan juga oksigen. Oksigen ini merupakan senyawa yang sangat penting dan dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup untuk bisa bertahan hidup. Proses pernapasan dari hewan dan juga manusia akan menghasilkan H2 dan CO2. Kemudian hal ini dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan, dan begitu seterusnya. Semakin banyak populasi hewan dan manusia maka jumlah karbon yang ada di udara juga akan semakin Siklus KarbonAda berbagai macam proses terjadinya siklus karbon. Namun, pada umumnya siklus karbon dapat terjadi di saat proses fotosintesis. Fotosintesis sendiri yaitu proses pembuatan makanan pada tumbuhan yang dilakukan dengan bantuan dari sinar fotosintesis ini termasuk ke dalam siklus karbon pendek. Proses ini dimulai dari pengambilan gas karbondioksida yang berada di udara, hal ini dilakukan oleh tumbuhan dan air yang berasal dari dalam bantuan dari sinar matahari tadi, karbondioksidan dan air akan diubah menjadi karbihidrat, oksigen dan uap air. Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh binatang dan manusia sebagai sumber yang dihasilkan oleh binatang dan manusia berupa karbondioksida dari proses respirasi dan dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis berikutnya. Tidak hanya makhluk hidup saja yang bisa menghasilkan karbondioksida, namun deftrifor juga bisa menghasilkan karbondioksida yang berasal dari proses diatas termasuk ke dalam siklus pendek, namun ada juga siklus karbon panjang. Pada siklus karbon panjang ini, karbin mengalami perpindahan ke dalam berbagai bentuk mulai dari batuan, tanah dan perpindahan karbon tersebut terdapat pada proses pelapukan. Pada proses pelapukan nantinya akan menghasilkan endapan yang asalnya dari senyawa organik yang akan menjadi senyawa tersebut berupa batu bara, minyak bumi dan gas alam yang akan dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber bahan bakar dari kendaraan dan juga industri. Proses tersebut nantinya akan menghasilkan gas emisi yang berupa karbondioksida ke Siklus KarbonMeskipun siklus karbon ini memiliki dampak positif, namun siklus karbon juga dapat memberikan dampak negatif atau permasalahan. Permasalahan siklus karbon yaitu tingkat kandungan karbondioksida yang terdapat di atmosfer terlalu yang digunakan untuk mengubah karbondioksida menjadi oksigen setiap harinya mengalami pengurangan jumlahnya, karena banyak hutan yang hilang di setiap tahunnya. Kandungan karbondioksida yang terdapat di atmosfer dapat memberikan efek rumah kaca atau global tersebut dapat menyebabkan peningkatan suhu di bumi. Meskipun konsentrasi karbondioksida yang terdapat di udara sangat kecil jika dibandingkan dengan oksigen dan nitrogen, namun karbondioksida ini dapat menyebabkan efek rumah ini terbukti dari terjadinya perubahan iklim yang ekstrim, meningkatnya permukaan air, mencarinya es di kutub, pemanasan global dan yang Mempengaruhi Siklus KarbonDampak ManusiaDampak yang ditimbulkan karena ulah manusia dapat dibagi menjadi 2 yaituDeforestasiCara lain dari manusia untuk mempengaruhi siklus karbon yaitu dengan menebang dan membakar hutan. Pohon tidak bisa lagi untuk menyerap karbon dari atmosfer melalui fotosintesis. Pada saat manusia membakar pohon akan melepaskan karbon yang terperangkap di dalamnya dan menambahkan karbon ke Bakar FosilBahan bakar fosil ini meliputi gas alam, minyak bumi dan juga batubara. Ketika manusia membakar bahan bakar fosil guna untuk menghasilkan energi, mereka akan melepaskan sejumlah besar karbon ke atmosfer. Padahal tanpa bantuan dari tangan manusia, bahan bakar fosil tersimpan di bawah bumi dalam bentuk padat atau AlamPerubahan dari alam juga akan berdampak pada siklus karbon. Peningkatan karbon dioksida mengakibatkan penyerapan meningkat pada tanaman di seluruh alam semesta tanpa bantuan dari tangan manusia. Hal ini mengakibatkan meningkatnya jumlah karbon yang diserap dari Tidak LangsungBanyak juga tindakan tidak langsung yang bisa mempengaruhi siklus karbon. Misalnya dampak terhadap siklus air untuk mempengaruhi komposisi atmosfer bumi serta jumlah dari tanaman hidup yang digunakan untuk menyerap Menjaga Siklus KarbonCara untuk tetap menjaga siklus karbon agar tetap dalam keadaan normal yaitu dengan tetap menjaga hutan. Lebih baik lagi jika hutan yang telah ditebangi atau dibakar dilakukan penanaman kembali. Hal tersebut berguna agar wilayah tangkapan dan penyimpanan karbon menjadi lebih banyak berkurangnya pepohonan menyebabkan karbondioksida berkeliaran bebas di udara. Hal tersebut akan memberikan efek rumah kaca dengan akibat yang nantinya akan merugikan iklim yang tidak teratur dan tidak menentu, banjir dan longsor bisa saja terjadi pada saat musim penghujan, rusaknya mata air akibat tidak adanya banyak pepohonan dan juga kekeringan pada saat musim kemarau.Selaingas karbon dioksida dan karbon monoksida, dampak pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan bermotor dapat menghasilkan gas belerang dioksida (SO2) karena di dalam minyak bumi terdapat senyawa belerang, serta gas oksida nitrogen (NOx) karena untuk membakar bahan bakar (bensin) dalam mesin digunakan udara sebagai sumber oksigen dan
Pengertian Karbon Dioksida, Manfaat, Sifat, Peranan & Dampak adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan â Karbon Monoksida Pengertian, Struktur, Reaksi, Serta Peran Dalam Fisiologi Dan Makanan Karbon dioksida rumus kimia CO2 atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume [1] walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat. Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas. Karbondioksida adalah gas yang terdiri dari satu atom karbon dan dua atom oksigen. Struktur karbondioksida CO2 dapat digambarkan sebagai berikut Molekul karbondioksida terdiri dari dua ikatan rangkap dan mempunya bentuk linear. Ia tidak mempunyai dipolar elektrik. Apabila teroksida sepenuhnya, ia tidak aktif dan tidak mudah terbakar. karbondioksida dapat dibuat dari pembakaran bahan organic apabila cukup oksigen. Kabondioksida juga dihasilkan oleh mikroorganisme hasil dari proses peragian dan respirasi. Karbondioksida dan oksigen dapat digunakan untuk menghasilkan karbohidrat. Tumbuhan membebaskan O2 ke atmosfer dan akhirnya digunakan untuk pernafasan oleh organisme heterotrofik. Karbondioksida merupakan gas tak berwarna, apabila dihirup pada dosis yang tinggi aktivitas berbahaya disebabkan resiko sesak nafas, menghasikan rasa asam dalam mulut dan rasa menyengat di hidung dan tenggorokan. Kesan ini disebabkan oleh gas yang larut dalam selaput mucus dan air liur, membentuk larutan cair asam karbonik. Kepadatannya pada suhu 250C adalah 1,98 kg/m3, sekitar 1,5 kali kepadatan udara. Karbondioksida cair hanya terbentuk pada tekanan melebihi 5,1 atm; pada tekanan biasa ia bertukar antara bentuk gas dan padat secara langsung melalui proses yang dikenal sebagai sublimasi. Air akan meresap karbondioksida sama banyak dengan isinya. Sekitar 1 % dari karbondioksida terlarut bertukar menjadi asam karbonik. Asam karbonik selanjutnya berpisah sebagiannya untuk membentuk bikarbonat dan ion karbonat. Karbondioksida adalah hasil penimbunan dalam organisme yang mendapat tenaga dari penguraian gula atau lemak dengan oksigen sebagai bagian dari metabolisme mereka, dalam proses yang dikenal sebagai pernapasan selular. Ini termasuk semua tumbuhan, hewan, kebanyakan fungi dan sebagian bakteri. Dalam hewan tingkat tnggi, karbondioksida diangkut melalui darah di mana kebanyakan dalam hewan berada dalam larutan dari sel tubuh ke paru-paru di mana ia disngkirkan. Kandungan karbondioksida dalam udara segar adalah kurang dari 1 % atau sekitar 350 ppm, dalam udara dihembus keluar sekitar 4,5 %. Apabila dihirup dalam konsentrasi tinggi sekitar 5 %, akan beracun bagi manusia dan hewan. Hemoglobin molekul utama dalam sel darah merah, dapat mengikat oksigen dan karbondioksida. Jika konsentrasi CO2 terlalu tinggi, semua hemoglobin dipenuhi karbondioksida dan tidak mengangkut oksigen walaupun terdapat banyak oksigen di udara. Akibatnya orang yang berada di ruangan tertutup akan mengalami sesak nafas akibat pengumpulan karbondioksida, walaupun kekurangan oksigen menimbulkan masalah. Karbondioksida baik dalam bentuk gas atau padat, perlu dikendalikan dalam kawasan yang mempunyai pengudaraan yang baik. CO2 yang dibawa darah boleh didapati dalam berbagai bentuk. 8 % dari CO2 terdapat dalam plasma sebagai gas. 20 % dari CO2 terikat oleh hemoglobin. CO2 yang terikat pada hemoglobin tidak bersaing dengan ikatan oksigen karena ia terikat oleh asam amino bukannya molekul heme. Sisa 72 % dari padanya dibawa sebagai HCO3- bikarbonat yang merupakan ion penting dalam pengawalan pH organisme. Kadar bikarbonat dikawal apabila ia meningkat, kita bernafas semakin cepat untuk menyingkirkan karbondioksida yang berlebihan. Kadar karbondioksida/bikarbonat dalam darah memberi efek pada ketebalan kapiler darah. apabila ia tinggi, kapiler mengembang dan lebih banyak darah masuk dan membawa bikarbonat berlebih ke paru-paru. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Asam, Basa, Dan Garam Karbondioksida Dalam Kajian Anorganik Karbondioksida terdapat di atmosfer 300 ppm, dalam gas-gas vulkanik dan dalam larutan super jenuh dari mata air tertentu. Gas CO2 dapat dihasilkan karena Pembakaran karbon sempurna C + O2 CO2 Sisa pernapasan makhluk hidup Letusan gunung berapi Pembakaran senyawa karbonat atau karena pengaruh asam Sedangkan cara memproduksinya Hasil fermentasi C6H12O6 2C2H3OH + 2CO2 Pembakaran batu kapur CaCO3 CaO + CO2 Di laboratorium dapat dibuat dengan H2CO3 CO2 + H2O k = 600 CaCO3 + 2HCl â CaCl2 + H2O + CO2 Tidak semua CO2 yang larut dan tidak terdisosiasi berada sebagai H2CO3. bagian terbesar dari CO2 yang larut hanyalah terhidrasi secara longgar laju pada saat CO2 masuk dalam kesetimbangan dengan H2CO3 dan hasil disosiasinya ketika melewati air adalah lambat. Ini menyebabkan dapat dibedakan antara H2CO3 dan CO2 aq yang terhidrasi longgar. Sifat kimia dan fisika Karbon dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan di hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan saliva, membentuk larutan asam karbonat lemah. Sensasi ini juga dapat dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah minum air berkarbonasi misalnya Coca Cola. Konsentrasi yang lebih besar dari ppm tidak baik untuk kesehatan, sedangkan konsentrasi lebih besar dari ppm dapat membahayakan kehidupan hewan. Manfaat Karbon Dioksida Berperan dalam proses fotosintesis pada tumbuhan. Dalam berfotosintesis tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Persamaan reaksinya adalah 12H2O + 6CO2 + cahaya â C6H12O6 glukosa +6O2 + 6H2O Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organic lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Pada respirasi glukosa dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida , air dan energi kimia. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil mengandung organel yang disebut kloroplas yang menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap millimeter perseginya. Caranya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan transparan, menuju mesofil tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh katikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan. Karbondioksida cair dan padat es kering merupakan bahan pendingin penting, terutama dalam industri makanan, di mana ia digunakan saat pengangkutan dan penyimpanan es krim dan makanan beku yang lain. Karbondioksida digunakan untuk membuat minuman ringan berkarbonat dan air soda. Secara tradisi, karbonat dalam bir dan wine berkilau dihasilkan dari fermentasi alami, tetapi sebagian pembuat menambah karbonat ke dalam minuman ini secara buatan. Pengembang yang digunakan untuk memasak menghasilkan karbondioksida menyebabkan adonan naik. Pengembang roti menghasilkan karbon dioksida melalui penapaian adonan, sementara pengembang kimia seperti baking powder dan baking soda membebaskan karbondioksida apabila dipanaskan atau tercampur dalam asam. Karbondioksida sering digunakan sebagai gas tekanan yang murah dan tidak mudah terbakar. Karbondioksida dapat digunakan untuk memadamkan api, dan sebagian alat pemadam kebakaran fire extinguisher, terutama dibuat bagi api listrik, mengandung cairan karbondioksida bawah tekanan. Kegunaan dalam industri mobil juga biasa walaupun terdapat banyak bukti bahwa kimpalan menggunakan karbondioksida adalah rapuh berbanding yang dilakukan dalam atmosfer-inert, dan kimpalan semakin lama semakin merosot akibat pembentukan asam karbonik. Ia digunakan sebagai gas pengimpalan karena ia lebih murah berbanding gas lain seperti argon atau helium. Cairan karbondioksida adalah pelarut yang baik bagi kebanyakan zat organic. Ia mulai mendapat perhatian dalam pharmaceutical dan industri pemprosesan kimia yang lain sebagai pilihan kurang beracun berbanding pelarut tradisi lain seperti organokhloride. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 6 Perbedaan Senyawa Polar Dengan Non Polar Karbondioksida Kaitannya Dengan Lingkungan Dan Penanggulangan Gas CO2 merupakan salah satu partikel pencemar udara jika CO2 berada di udara melebihi batas normal yang menurunkan kualitas udara sampai pada batas yang mengganggu kehidupan. Gas CO2 berasal dari pembakaran minyak, gas buang kendaraan, gunung meletus dan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari mesin mobil dan mesin knalpot. Akibat dari gas CO2 yang melebihi batas dapat menyebabkan Gangguan pernapasan Meningkatnya suhu bumi karena efek rumah kaca Polutan yang berupa gas CO2 akan mengembang di udara dan mempunyai sifat seperti kaca. Sinar matahari yang jatuh ke bumi tidak akan dipantulkan oleh CO2 yang mengembang tetapi diteruskan. Sebagai akibatnya suhu bumi makin meningkat. Hal tersebut merupakan dampak jangka pendek, sedangkan dampak jangka panjangnya dapat mencairkan es di kutub sehingga permukaan air laut di seluruh permukaan bumi meningkat. Peningkatan air laut akan mampu menenggelamkan pulau. Adapaun cara-cara untuk penanggulangan gas CO2 ini adalah Memperbanyak penanaman tumbuhan pelindung reboisasi Melengkapi cerobong asap pabrik dengan alat penyaring udara serta menambah tinggi cerobong Menggunakan bahan bakar murni untuk mengurangi sisa pembakaran gas CO2 yang berlebihan Mengolah sampah organic menjadi pupuk secara biologis. Peranan Biologi Karbon dioksida merupakan produk akhir dari organisme yang mendapatkan energi dari penguraian gula, lemak, dan asam amino dengan oksigen sebagai bagian dari metabolisme dalam proses yang dikenal sebagai respirasi sel. Ini mencakup semua tumbuhan, hewan, jamur banyak dan beberapa bakteri. Pada hewan yang lebih tinggi, karbon dioksida dalam darah dari jaringan tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan. Pada tumbuhan, karbon dioksida diserap dari atmosfer selama fotosintesis. Peranan pada fotosintesis Tanaman menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer oleh fotosintesis, disebut juga sebagai asimilasi karbon, yang menggunakan energi cahaya untuk memproduksi materi organik dengan mengkombinasi karbon dioksida dan air. Oksigen bebas dilepaskan sebagai gas dari dekomposisi molekul air, sedangkan hidrogen dipisahkan menjadi proton dan elektron, dan digunakan untuk menghasilkan energi kimia via fotofosforilasi. Energi yang dibutuhkan untuk fiksasi karbon dioksida pada siklus Calvin untuk membentuk gula. Gula ini kemudian digunakan untuk pertumbuhan tanaman melalui respirasi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Senyawa Polifenol pada Tanaman Toksisitas Karbon dioksida konten di udara segar bervariasi antara 0,03% 300ppm dan 0,06% 600 ppm, tergantung pada lokasi. Menurut Otoritas Keselamatan Maritim Australia, âTerlalu lama untuk konsentrasi karbon dioksida dapat menyebabkan asidosis dan efek samping moderat pada metabolisme kalsium fosfor yang menyebabkan peningkatan endapan kalsium pada jaringan lunak. Karbon dioksida adalah racun bagi hati dan menyebabkan penurunan kekuatan kontraktil. Pada konsentrasi tiga persen berdasarkan volume di udara, itu agak narkotika dan menyebabkan tekanan darah meningkat dan denyut nadi, dan menyebabkan penurunan daya dengar. Pada konsentrasi sekitar lima persen berdasarkan volume, ia menyebabkan stimulasi pusat pernapasan, pusing, kebingungan, dan kesulitan bernapas disertai dengan sakit kepala dan sesak napas. Pada konsentrasi delapan persen, ia menyebabkan sakit kepala, berkeringat, penglihatan kabur, tremor, dan kehilangan kesadaran setelah paparan selama lima sampai sepuluh menit. â Sejarah pemahaman manusia Pada abad ke-17, seorang kimiawan Fleming, Jan Baptist van Helmont, menemukan bahwa arang yang dibakar pada bejana tertutup akan menghasilkan abu yang massanya lebih kecil dari massa arang semula. Dia berkesimpulan bahwa sebagian arang tersebut telah ditransmutasikan menjadi zat yang tak terlihat, ia menamakan zat tersebut sebagai âgasâ atau spiritus sylvestre Bahasa Indonesia arwah liar. Sifat-sifat karbon dioksida dipelajari lebih lanjut pada tahun 1750 oleh fisikawan Skotlandia Joseph Black. Dia menemukan bahwa batu kapur kalsium karbonat dapat dibakar atau diberikan asam dan menghasilkan gas yang dia namakan sebagai âfixed airâ. Dia juga menemukan bahwa gas ini lebih berat daripada udara dan ketika digelembungkan dalam larutan kapur kalsium hidroksida akan mengendapkan kalsium karbonat. Dia menggunakan fenomena ini untuk mengilustrasikan bahwa karbon dioksida dihasilkan dari pernapasan hewan dan fermentasi mikrob. Pada tahun 1772, seorang kimiawan Inggris Joseph Priestley mempublikasikan sebuah jurnal yang berjudul Impregnating Water with Fixed Air. Dalam jurnal tersebut, dia menjelaskan proses penetesan asam sulfat atau minyak vitriol seperti yang Priestley sebut ke kapur untuk menghasilkan karbon dioksida dan memaksa gas itu untuk larut dengan menggoncangkan semangkuk air yang berkontak dengan gas.[5] Karbon dioksida pertama kali dicairkan pada tekanan tinggi pada tahun 1823 oleh Humphry Davy dan Michael Faraday.[6] Deskripsi pertama mengenai karbon dioksida padat dilaporkan oleh Charles Thilorier ketika pada tahun 1834 dia membuka kontainer karbon dioksida cair yang diberikan tekanan dan menemukan pendinginan tersebut menghasilkan penguapan yang menghasilkan âsaljuâ CO2 padat.[7] Produksi dalam skala industri Karbon dioksida secara garis besar dihasilkan dari enam proses[8] Sebagai hasil samping dari pengilangan ammonia dan hidrogen, di mana metana dikonversikan menjadi CO2. Dari pembakaran kayu dan bahan bakar fosil; Sebagai hasil samping dari fermentasi gula pada proses peragian bir, wiski, dan minuman beralkohol lainnya; Dari proses penguraian termal batu kapur, CaCO3; Sebagai produk samping dari pembuatan natrium fosfat; Secara langsung di ambil dari mata air yang karbon dioksidanya dihasilkan dari pengasaman air pada batu kapur atau dolomit. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Senyawa Pengertian, Ciri, Sifat, Dan Macam Beserta Contohnya Secara Lengkap Dampak dan Bahaya Karbon Dioksida Salah satu masalah terbesar yang kita hadapi sekarang adalah pemanasan pada hewan dan pertanian memang mengkuatirkan, terlebih lagi pada populasi manusia sangat menakutkan. Fakta-fakta tentang pemanasan global sering diperdebatkan dalam politik dan media, tetapi, sayangnya, meskipun banyak pihak tidak sepakat tentang penyebab global warming, akan tetapi pemanasan global adalah fakta, terjadi secara global, dan terukur. Berikut ini ada 10 penyebab dan dampak yang timbul akibat pemanasan global. Emisi karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil pembangkit listrik. Penggunaan listrik yang semakin meningkat yang dipasok dari pembangkit listrik berbahan bakar batubara batubara yang melepaskan sejumlah besar karbon dioksida ke emisi CO2 dihasilkan oleh produksi listrik AS, dan 93 persen diantaranya berasal dari emisi pembakaran batubara pada industri utilitas. Setiap hari, pasar semakin banyak dibanjiri gadget penggunaannya membutuhkan daya listrik, padahal tidak didukung oleh energi alternatif. Dengan demikian kita akan semakintergantung pada pembakaran batu bara untuk memasok kebutuhan listrik di seluruh dunia. Emisi karbon dioksida dari pembakaran bensin pada kendaraan. Kendaraan yang kita pakai adalah sumber penghasil emisi sekitar 33% yang berdampak terhadap pemanasan global. Dengan pertambahan jumlah penduduk yang tumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan, tentu saja akan meningkatkan permintaan akan kendaraan yang lebih banyak lagi, yang berarti penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi dan pabrik yang semakin besar. Konsumsi terhadap bahan bakar fosil jauh melampaui penemuan terhadap cara untuk mengurangi dampak emisi. Sudah saatnya kita meninggalkan budaya konsumtif. Emisi metana dari peternakan dan dasar laut Kutub Utara. Metana merupakan gas rumah kaca yang sangat kuat setelah CO2. Bila bahan organik diurai oleh bakteri pada kondisi kekurangan oksigen dekomposisi anaerobik maka metana akan dihasilkan. Proses ini juga terjadi pada usus hewan herbivora, dan dengan meningkatnya jumlah produksi ternak terkonsentrasi, tingkat metana yang dilepaskan ke atmosfer akan meningkat. Sumber metana lainnya adalah metana klatrat, suatu senyawa yang mengandung sejumlah besar metana yang terperangkap dalam struktur bongkahan es. Apabila metana keluar dari dasar laut Kutub Utara, maka tingkat pemanasan global akan meningkat secara signifikan. Deforestasi, terutama hutan tropis untuk kayu, pulp, dan lahan pertanian. Penggunaan hutan untuk bahan bakar baik kayu dan arang merupakan salah satu penyebab deforestasi. Di seluruh dunia pemakaian produk kayu dan kertas semakin meningkat, kebutuhan akan lahan ternak semakin meningkat untuk pemasok daging dan susu, dan penggunaan lahan hutan tropis untuk komoditas seperti perkebunan kelapa sawit menjadi penyebab utama terhadap deforestasi dunia. Penebangan hutan akan mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfir. Peningkatan penggunaan pupuk kimia pada lahan pertanian. Pada pertengahan abad ke-20, penggunaan pupuk kimia yang sebelumnya penggunaan pupuk kandang telah meningkat secara dramatis. Tingginya tingkat penggunaan pupuk yang kaya nitrogen memiliki efek pada penyimpanan panas dari lahan pertanian oksida nitrogen memiliki kapasitas 300 kali lebih panas- per unit volume dari karbon dioksida dan kelebihan limpasan pupuk menciptakan zona-mati di laut. Selain efek ini, tingkat nitrat yang tinggi dalam air tanah karena pemupukan yang berlebihan berdampak terhadap kesehatan manusia yang cukup memprihatinkan. Kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia. Para ilmuwan memprediksi kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia karena mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland, terutama di pantai timur AS. Namun, banyak negara di seluruh dunia akan mengalami dampak naiknya permukaan air laut, yang bisa memaksa jutaan orang untuk mencari pemukiman baru. Maladewa adalah salah satu negara yang perlu mencari rumah baru akibat naiknya permukaan laut Korban akibat topan badai yang semakin meningkat. Tingkat keparahan badai seperti angin topan dan badai semakin meningkat, dan penelitian yang dipublikasikan dalam Nature mengatakan âPara ilmuwan menunjukkan bukti yang kuat bahwa pemanasan global secara signifikan akan meningkatkan intensitas badai yang paling ekstrim di seluruh dunia. Kecepatan angin maksimum dari siklon tropis terkuat meningkat secara signifikan sejak tahun tersebut diperkirakan didorong oleh suhu air laut yang semakin meningkat, tidak mungkin mengalami penurunan dalam waktu dekat. â Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Dampak Polusi Udara Bagi Lingkungan Serta Penjelasannya Gagal panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih untuk pindah ke wilayah beriklim sedang karena kemungkinan adanya ancaman kelaparan akibat perubahan iklim dalam 100 tahun. âPerubahan iklim ini diramalkan memiliki dampak yang paling parah pada pasokan air. âKekurangan air di masa depan kemungkinan akan mengancam produksi pangan, mengurangi sanitasi, menghambat pembangunan ekonomi dan kerusakan ekosistem. Hal ini menyebabkan perubahan suasana lebih ekstrim antara banjir dan kekeringan.â Menurut Guardian,âŠpemanasan global menyebabkan kematian per tahun. Kepunahan sejumlah besar spesies. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Dan karena kita tidak bisa hidup sendirian tanpa ragam populasi spesies di Bumi, ini akan membawa dampak buruk bagi manusia. âPerubahan iklim sekarang ini setidaknya sama besarnya dengan ancaman terhadap jumlah spesies yang masih hidup di Bumi akibat penghancuran dan perubahan habitat.â Demikian pendapat Chris Thomas, konservasi biologi dari University of Leeds. Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang dari WWF mengatakan bahwa dalam skenario terburuk, populasi karang akan runtuh pada tahun 2100 karena suhu dan keasaman laut meningkat. Pemutihanâ karang akibat kenaikan suhu laut yang terus-menerus sangat berbahaya bagi ekosistem laut, dan banyak spesies lainnya di lautan bergantung pada terumbu karang untuk kelangsungan hidup mereka. âMeskipun luasnya lautan 71 persen dari permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata hampir 4 km â ada indikasi bahwa hal ini mendekati titik kritis. Bagi terumbu karang, pemanasan dan pengasaman air mengancam hilangnya ekosistem diperlukan upaya yang besar untuk menyelamatkan terumbu karang dari kepunahan. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari. 210 220 152 498 444 392 189 227