Lakukanlah 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya “Lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal yaitu di waktu muda, sebelum datang masa tua renta.” Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.” Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya “Manfaatklah kesempatan waktu luangmu di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal kehidupan akhirat adalah di alam kubur.” Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya ”Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.” Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya “Lakukanlah sesuatu yang manfaat untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya.”
FirmanAllah dalam surah al-Baqarah ayat 217: Maksudnya: “Sesiapa yang murtad antara kamu daripada agamanya (agama Islam) kemudian mati dalam kekafirannya itu maka gugurlah segala amalan mereka di dunia dan akhirat. Mereka akan menjadi penunggu neraka dan kekal di dalamnya buat selama-lamanya” (Surah al-Baqarah 2: 217) Home Disclaimer Iklan Redaksi Donasi Copyright Selasa, 13 Juni 2023 Home Beginner Tahukah Sirah Renungan Muslimbiz Muslimtrip Cari No Result View All Result Home Beginner Tahukah Sirah Renungan Muslimbiz Muslimtrip Cari No Result View All Result No Result View All Result Ingat 5 Perkara sebelum 5 Perkara by Laras Setiani 23 Desember 2019 0 “Malam itu panjang maka jangan membuatnya pendek menyianyiakannya dengan tidurmu dan siang itu terang jangan kau gelapkan dengan dosa-dosamu.” Ingatlah! 5 Perkara Sebelum 5 Perkara by Aldi Rahadian 10 Oktober 2018 0 Karena hanya manusia yang diberikan kehendak untuk memilih oleh Tuhan Yang Maha Berkehendak. Terbaru Ade Armando Sebut Ada Kontrak Politik Ganjar Terkait Menteri, Begini Kata PDIP by Yudi 13 Juni 2023 0 "Kalau ternyata dia hanya menjalankan perintah-perintah partainya, ya kami harus meninjau ulang apakah kami akan terus mendukung Ganjar," katanya. Waketum PD Sebut 80% AHY Jadi Cawapres Anies, Ini Respons PKS by Yudi 13 Juni 2023 0 Menurut Kholid, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang beranggotakan PD, Nasdem, dan PKS, adalah koalisi presidensial. Jawaban Sri Mulyani soal Utang Rp 800 M yang Ditagih Jusuf Hamka by Yudi 13 Juni 2023 0 Mengingat kasusnya sudah lama, ia berharap agar terkait masalah utang Jusuf Hamka bisa dibahas lebih detail dalam Satgas BLBI. Dikritik soal Pembangunan IKN Diawasi Bule, Ini Kata Luhut by Yudi 13 Juni 2023 0 "Jadi kita belajar dari mana saja, sepanjang itu tadi untuk kepentingan nasional kita nggak usah ragu-ragu," tegas Luhut. Terpopuler No Content Available Facebook Twitter Youtube Pinterest © 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.DALAM Islam ada anjuran untuk memanfaatkan 5 perkara sebelum datang 5 perkara lainnya. Lima perkara sebelum 5 perkara ini disampaikan dalam hadis Nabi Muhammad SAW. “Manfaatkanlah lima hal sebelum lima hal lainnya masa mudamu, sebelum kamu menjadi tua; kesehatan Anda, sebelum Anda jatuh sakit; kekayaan Anda, sebelum Anda menjadi miskin; waktu luang Anda sebelum Anda menjadi sibuk; dan hidupmu, sebelum kematianmu.” HR Al-Bukhari Berikut penjelasan tentang lima perkara sebelum limaperkara tersebut 1 Muda sebelum tua Kita disarankan untuk memanfaatkan waktu yang kita miliki. Ketika kita masih muda, kita mengambil masa muda dan energi kita begitu saja. Kami merasa seolah-olah kami memiliki semua waktu di dunia, besok, besok, besok. Foto Pinterest Tapi hari esok perlahan merayapi kita dan salah satu hal pertama yang kita hilangkan adalah masa muda kita. Rambut beruban muncul, ada rasa sakit yang mengganggu di punggung kita, atau bahu atau lutut kita. Saat usia tua mendekati orang merasa lebih sulit untuk memenuhi bahkan kewajiban ibadah mereka. BACA JUGA Muslimah, Perhatikan 2 Perkara Ini Dalam Bergaul Ketika tidak mungkin untuk menekuk lutut dan meletakkan kepala kita di tanah dalam sujud, kita hanya ingin dapat kembali dan berdoa, berpuasa satu hari ekstra seperti yang kita lakukan ketika kita masih muda dan penuh energi. Kaum muda harus memanfaatkan masa muda mereka sebelum usia tua melucutinya. Energi tanpa batas harus digunakan untuk membantu orang lain, dan untuk mengumpulkan hadiah sebanyak mungkin. 2 Sehat sebelum sakit Seorang mukmin juga harus memanfaatkan kesehatan sebelum dikalahkan oleh penyakit, dengan atau tanpa usia tua. Bahkan orang-orang muda terpengaruh oleh kesehatan yang buruk dan cedera yang membuat tidak mungkin untuk beribadah dengan cara yang mereka inginkan. Baik Tuhan maupun Nabi Muhammad telah menekankan manfaat dan pahala yang datang dari seorang mukmin yang mengalami rasa sakit dan penderitaan. Namun ketika seseorang menderita sakit, ia menyadari betapa rapuhnya manusia. Nabi Muhammad mengingatkan kita bahwa kita tidak tahu kapan kesehatan kita akan diambil dari kita. Suatu hari kita memiliki semua kekuatan dan kemampuan mental kita, hari berikutnya kita mungkin mengandalkan orang lain bahkan untuk hal-hal yang paling sederhana. 3 Kaya sebelum miskin Kekayaan adalah berkat lain yang datang kepada kita dari Tuhan. Seorang mukmin harus memberi sebanyak-banyaknya dalam sedekah selagi masih ada sesuatu untuk diberikan. Kita cenderung menganggap amal sebagai uang tetapi tidak terbatas pada masalah moneter. Kami memberi dengan tangan kami, waktu kami, pengetahuan kami, dan uang kami. Kami bahkan memberi dengan senyum kami. BACA JUGA Hati-hati, Ini 7 Perkara Penghapus Amal Kebaikan Namun, kita harus menggunakan kekayaan moneter kita untuk beribadah dan menyenangkan Tuhan sebelum diambil dari kita. Kita tidak memiliki cara untuk mengetahui kapan Tuhan akan menghapus kekayaan kita dari kita. Orang-orang kaya suatu hari dan menjadi tunawisma di hari berikutnya. Kita harus membelanjakan kekayaan kita demi Allah sebelum kita tidak memiliki sarana untuk melakukannya. Dan ini tidak akan sia-sia. “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.” QS Al Baqarah 261 4 Lapang sebelum sempit Waktu luang lapang adalah berkat besar lain dari Tuhan yang kita miliki, terlepas dari seberapa sibuknya kita. Menghabiskan waktu dengan bijak berarti tidak menyia-nyiakannya dalam kegiatan yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Bahkan tindakan yang paling sederhana pun bisa menjadi berharga hanya dengan melakukannya demi Tuhan. Jika kita membebaskan diri dari kegiatan pemborosan waktu yang sia-sia, tidak menutup kemungkinan waktu untuk memperbanyak amal ibadah kita. Ketika seseorang memilih dengan bijak, perbuatan duniawi juga bisa dilakukan demi Tuhan. Ingatlah bahwa waktu terus bergerak maju. Lakukan hari ini karena Anda mungkin tidak memiliki hari esok. Gunakan waktu luang Anda dengan bijak hari ini sebelum hidup dipenuhi dengan kewajiban duniawi yang tidak mengandung manfaat apa pun kecuali Anda hidup setiap saat untuk menyenangkan Tuhan. BACA JUGA 2 Perkara yang Mudah, namun Sedikit yang Mengamalkannya 5 Hidup sebelum mati Hal terakhir yang disarankan untuk kita manfaatkan adalah kehidupan sebelum kematian menjemput kita. Setiap pagi kita harus bersyukur kepada Tuhan untuk hari lain. Setiap hari adalah kesempatan untuk melakukannya dengan baik; untuk dibelanjakan dalam amal, untuk beribadah lebih lama, lebih keras, atau dengan cara yang lebih baik. Ini adalah kesempatan untuk menyebarkan keceriaan, senyuman, dan membayar ekstra satu atau dua dolar itu untuk amal. Ini adalah kesempatan untuk melakukan tindakan kebaikan acak yang tak terhitung jumlahnya. Kita telah menjadi santai tentang realitas kematian. Pada titik tertentu, mungkin dalam hitungan jam, menit, atau bahkan detik, hidup kita akan diambil dari kita. Nabi Muhammad menasihati kita untuk memanfaatkan waktu yang kita miliki. Lakukan apa yang Anda bisa sekarang, bukan besok, karena besok mungkin tidak akan pernah datang. Pengingat dari Nabi Muhammad ini berkaitan dengan tanggung jawab, kebijaksanaan, pandangan ke depan dan manajemen waktu, tetapi bukan satu-satunya saat beliau mengingatkan kita akan pentingnya menyadari berkah kita dan menggunakannya untuk keuntungan kita sendiri. Kita terus-menerus diingatkan, di seluruh Al-Qur’an dan hadis Nabi, bahwa waktu berlalu dengan cepat dan bahwa setiap hal kecil yang kita lakukan dapat menjadi sumber pahala yang besar. Nabi Muhammad juga bersabda “Tiga hal yang mengikuti almarhum [ke kuburnya], dua di antaranya kembali dan satu tetap bersamanya. Keluarga, harta, dan amalnya mengikutinya, sedangkan keluarga dan hartanya kembali, amalnya tetap bersamanya.” HR Al-Bukhari dan Muslim [] SUMBER ABOUT ISLAMKitasebagai seorang muslim harus ingat 5 perkara ni sebelum datang 5 perkara lagi : 1. Muda sebelum tua 2. Sihat sebelum sakit 3. Kaya sebelum miskin 4. Masa lapang sebelum datang waktu sibuk Seperti yang tertulis dalam lirik lagu Curang by Feelhoney ~~ku akui ku pencinta sejati ku berjanji yang Kau slalu kusayangi namun KASIH (Tuhan
untuk ary niee.. chubby tujukan lirik lagu nie buat semua.. ingat lahhh....Duhai teman dan tuan-puan Mari kita berpesan-pesanan Baik lelaki juga perempuan Duduk di kampung atau di pekan Zaman ini zamam kemajuan Kebendaan menjadi ukuran Hidup saling bersaingan Jika lalai tinggal sendirian Nabi junjungan pernah berpesan Agar hidup ada pegangan Semak selalu jangan lupakan Agar tak susah di hari kemudian Kena diingat lima perkara Sebelum tiba lima perkara Aaa... aaa... Semoga hidup aman bahagia Waktu lapang buatlah amalan Sebelum sibuk pelbagai urusan Isilah dengan amal kebajikan Menuntut ilmu dan baca Al-Quran Waktu senang beringatlah Sebelum tiba waktunya susah Jika datang ancaman musibah Mampu bersedia selesai masalah Bila sihat jagalah badan Sebelum derita sakit tak keruan Kawallah makan untuk kesihatan Ringan ibadah nak dikerjakan Jika kaya bermurah hati Dapat pahala menolong orang Aaa... aaa... Jikalau miskin apa pun tak ada Waktu kita hidup di dunia Sediakan bekalan sebelum mati Walaupun susah banyak halangan Tabah dan sabar Allah kan sayang Ingat-ingat kita semua Jangan mudah sombong diri Insafilah pesanan ini Untuk kita suluh diri Semoga lembut hati kita Untuk taat dan berbakti Dari Allah kita datang Kepada Allah kita kembaliselamat beramal soleh...
Khutbah Pertamaاَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًايَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباًيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً أَمَّا بَعْدُPembukaan MuqodimahMarilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan berbagai macam nikmat yang tak terhingga jumlahnya, terutama nikmat hidayah Islam dan dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi yang mulia Muhammad ﷺ, keluarganya, para sahabatnya dan siapa saja yang mengikuti jejaknya dengan baik hingga hari berwasiat kepada diri kami dan kaum Muslimin sekalian, marilah kita senantiasa berusaha bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semaksimal kemampuan yang kita miliki di mana pun kita berada sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam surat At-Taghabun 16,فَاتَّقُوا اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ“Bertakwalah kamu kepada Allah sekuat kemampuanmu!”dan Rasulullah ﷺ bersabda,اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ“Bertakwalah kepada Allah di manapun engkau berada…” [Hadits riwayat At-Tirmidzi dan dia berkata,”Hadits hasan.”]Waktu Itu BerhargaMa’asyiral Muslimin rahimakumullah,Waktu seseorang di dunia ini sangat berharga. Siapa saja yang tidak memelihara waktu dan memanfaatkan dengan baik hari-hari yang dia lalui untuk kebaikan dunia dan akhiratnya maka dia akan mengalami kerugian besar dalam hidupnya dan pasti menyesal dengan penyesalan yang tak Subhanahu wa Ta’ala berfirman,وَالْعَصْرِۙ ١Demi masa,اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ ٢Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ ٣kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran. [Al-Ashr 1-3]Meskipun waktu merupakan aset yang paling berharga yang dimiliki seseorang yang tak mungkin bisa diperbaharui, namun yang mengherankan adalah justru waktu merupakan sesuatu yang paling sering dibuang secara percuma oleh para ini sebagaimana dikatakan oleh Perdana Menteri yang shaleh, Yahya bin Hubairah rahimahullah wafat 560 H,وَالْوَقْتُ أَنفَسُ مَاعُنِيْتَ بِحِفْظِهِوَأَرَاهُ أَسْهَلَ مَاعَلَيْكَ يُضِيْعُ”Waktu adalah sesuatu yang paling berharga yang harus kamu jaga. Namun aku melihat waktu justru menjadi sesuatu yang paling mudah kamu sia-siakan.” [Qimatuz zaman indal ulama’, hal 118][i]Wasiat Nabi ﷺ Lima Perkara Sebelum Lima Perkara Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,Persoalan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya merupakan persoalan yang sangat penting dan mendasar. Untuk itu, Nabi ﷺ memberikan peringatan kepada umat Islam dengan wasiatnya yang sangat terkenal dan sering kita dengar, agar benar-benar memperhatikan momen-momen penting dalam kehidupan dan memanfaatkannya dengan sebaik Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak kemudian Imam Al-Baihaqi dalam kitabnya Syu’abul Iman serta yang lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma bahwa Nabi ﷺ memberi nasehat kepada seseorang dengan bersabda,اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ“Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum sakitmu, masa kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum masa sibukmu dan masa hidupmu sebelum kematianmu.”[Hadits riwayat Ibnu Abi Dunya dalam Qashrul Amal 111, al-Hakim 7846 dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 10248]Nabi ﷺ memberikan arahan kepada umatnya agar memanfaatkan berbagai kesempatan dalam hidup ini untuk beramal demi akhirat dengan mengisi waktu dengan ketaatan, karena hal itu merupakan umur manusia di dunia ini dan simpanannya di akhirat hadits ini Nabi ﷺ memberitahu lima area dalam hidup yang bisa diambil manfaatnya sebelum datangnya lima halangan yang diperkirakan akan datang di masa depan1. Masa mudamu sebelum tuamuMaksudnya manfaatkanlah masa kuatmu saat masih muda untuk beribadah dan amal kebaikan lainnya sebelum masa tuamu dan masa lemahmu untuk melakukan Masa sehatmu sebelum masa sakitmuMaksudnya manfaatkanlah masa sehatmu dengan berbagai amal shaleh sebelum penyakit menghalangimu dari melakukan berbagai amal sakit seseorang tidak mampu untuk beramal atau merasa lemah untuk beramal karena penderitaan yang sedang dia rasakan dan sibuk dalam pengobatan dan seseorang di masa sehat senantiasa beramal shaleh secara rutin dan disiplin karena Allah maka di saat sakit dan tidak mampu mengamalkann amalan yang biasa dia lakukan, dia tetap ditulis mengamalkan amalan tersebut. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam haditsعن أبي موسى الأشعرِيِّ ـ رضي الله عنه ـ قَالَ قال رَسُول الله ـ صلى الله عليه وسلم ـ إِذَا مَرِضَ العَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا». رواه البخاريDari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu anhu ia berkata,”Rasulullah ﷺ bersabda,”Apabila seorang hamba sakit atau sedang safar, ditulis untuknya amalan yang biasa dia kerjakan di saat masih sehat dan tidak bepergian.” [Hadits riwayat Al-Bukhari]Oleh karena itu, betapa besar kerugian orang yang tidak rajin beramal shaleh di masa sehat kemudian jatuh sakit. wal iyadzu Masa kayamu sebelum masa miskinmuMaksudnya, manfaatkanlah kemampuanmu untuk melakukan berbagai ibadah dan kebaikan dengan harta. Misalnya memenuhi kebutuhan anak istri, orang-orang miskin, bersedekah di berbagai pintu kebaikan seperti membangun masjid, membuat sumur, wakaf al-Quran dan Waktu luangmu sebelum masa sibukmuMaksudnya, hendaklah seseorang menyibukkan dirinya dengan berbagai ketataan dan kebaikan di waktu luangnya sebelum berbagai kesibukan datang seolah tanpa henti seperti menikah, kelahiran anak, mencari rezeki dan Masa hidupmu sebelum kematianmuMaksudnya, manfaatkanlah berbagai amal shaleh dalam hidup ini sebelum kematian menghalangimu untuk beramal. Lima keadaan ini tidak akan diketahui nilainya kecuali setelah semua itu sirna.[ii]بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُKhutbah keduaالحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَ اْلشُكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَ امْتِنَانِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلَى رِضْوَانِهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ اْلكَرِيْمِ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُJadilah Anak-Anak AkhiratMa’asyiral Muslimin rahimakumullahHendaklah kita menyadari bahwa dunia ini adalah tempat singgah bukan tempat untuk menetap. Dunia ini fana dan bakal sirna. Kita akan segera saat ini sedang melakukan perjalanan menuju akhirat setiap hari, tanpa ada satu pun kekuatan yang bisa menghentikan perjalanan bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata,ارْتَحَلَتْ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَارْتَحَلَتْ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلٌ”Dunia berjalan menjauhi kita dan akhirat datang menjelang di hadapan kita. Dunia dan akhirat masing-masing memiliki anak-anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan jangan menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah masa beramal dan tidak ada hisab perhitungan sedangkan besok adalah masa hisab dan tidak ada amal.”Orang yang cerdas adalah orang mampu menundukkan hawa nafsunya dan senantiasa beramal untuk kehidupan setelah orang yang lemah akalnya adalah orang yang senantiasa menuruti hawa nafsunya dan mengangankan dari Allah Ta’ala dengan berbagai macam angan-angan.[iii]Doa PenutupDemikianlah khutbah Jumat 5 perkara sebelum 5 perkara yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Marilah kita akhiri khutbah ini dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًااللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌاللهُمَّ اغْفِرْ لِلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِاللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلاَمَ وَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلِّ اْلكُفْرَ وَاْلكَافِرِيْنَ يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَاللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَلَى اْلحَقِّ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَاهْدِهِمْ سُبُلَ السَّلَامِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْرَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌرَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِعباد الله إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ .اُذْكُرُوْا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ[i] Lihat dan Juga Tentang Khutbah Jum’at– Khutbah Jum’at Panjang Lengkap– Khutbah Jumat Tentang Waktu– Khutbah Jumat Luasnya Rahmat Allah– Khutbah Jumat Agar Hidup Penuh BerkahBerdiritegak merupakan salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai berikut. 1. Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit. 2. Tangan rapat di samping badan. 3. Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu. 4. Semua ujung jari kaki menghadap kiblat. 5. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang kematianmu.” HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya “Lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal yaitu di waktu muda, sebelum datang masa tua renta.” Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.” Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya “Manfaatklah kesempatan waktu luangmu di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal kehidupan akhirat adalah di alam kubur.” Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya ”Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.” Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya “Lakukanlah sesuatu yang manfaat untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya.” MANUSIA, HIDUP DAN PERJUANGAN Home . 291 62 112 380 279 370 295 16